Berbagi Pengalaman Tentang Cacing Sutra/Cacing Rambut/Tubifex.

Kelebihan cacing sutra
Cacing sutra atau cacing rambut atau tubifek memiliki kandungan protein dan lemak yang tinggi. Dari buku dan artikel yang saya baca, kandungan protein cacing sutra berkisar antara 40% – 60%. Sedangkan kandungan lemaknya berkisar antara 13% – 21%.
Protein sangat dibutuhkan oleh ikan dalam membentuk dan memperbaiki jaringan dalam tubuh ikan. Protein tinggi dalam makanan juga dapat membantu ikan untuk memproduksi telur atau sperma dengan kwalitas baik dengan jumlah yang relatif banyak. Lemak juga dibutuhkan oleh ikan sebagai sumber energi untuk bergerak.
Cacing sutra juga sangat membantu dalam proses penjinakan ikan karena hampir semua jenis ikan, baik karnivora maupun herbivora menyukai cacing sutra. Ini bisa membantu dalam tahap pengenalan pakan buatan kepada ikan.

Kekurangan cacing sutra
Hingga saat ini, hampir semua cacing sutra yang ada dipasaran didapat dari alam. Jadi tidak menutup kemungkinan cacing sutra yang kita beli membawa penyakit atau parasit. Untuk mencegah tertular penyakit dari cacing, cuci sampai bersih cacing dan rendam dalam air bersih sebelum diberikan pada ikan.
Cacing sutra juga tidak dapat bertahan hidup lama apabila kita tidak memberikan perlakuan khusus. Dan apabila cacing sutra mati, akan menimbulkan aroma yang sangat tidak sedap. Jika cacing sutra mati dalam aquarium atau kolam ikan, bisa mengakibatkan meningkat jumlah amoniak secara drastis. Peningkatan amoniak ini bisa menjadi racun bagi ikan dalam aquarium atau kolam. Perlakuan khusus yang ane maksud bisa berupa pemberian aerator atau bahkan wadah penyimpanan dialiri dengan air. Yang paling bagus adalah dengan mengairi wadah terus menerus. Selain bertahan hidup lebih lama, apabila air yang mengairi cacing itu terdapat bahan makanan yang memadai, tidak menutup kemungkinan cacing malah dapat berkembang biak walaupun dalam jumlah yang sedikit.

Editors’ Picks of the Year: Notable Reads on WordPress.com

WordPress.com News

Our editors dove into the archives to resurface top posts published on WordPress.com this year, from personal essays to comics, and photography to fiction. Here’s a glimpse of what you published — and what the community especially loved — in 2014.

“Ever Wished That Calvin and Hobbes Creator Bill Watterson Would Return to the Comics Page? Well, He Just Did,” Stephan Pastis, Pearls Before Swine

“Bill Watterson is the Bigfoot of cartooning,” writes comic artist Stephan Pastis of the legendary Calvin and Hobbes creator. This summer, Pastis collaborated — in secret — with Watterson. Their awesome idea: Watterson would silently step in and draw Pastis’ comic strip, Pearls Before Swine, for a few days, pretending to be a second grader. Pastis recounts the experience, offering a rare glimpse of Bigfoot.

Pearls Before Swine; Stephan Pastis; June 4, 2014.Pearls Before Swine; Stephan Pastis; June 4, 2014.

“No Apology,” Mehreen Kasana

I will apologize for ISIS when every…

View original post 1,358 more words

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.

Tanda ikan yang sudah busuk:

    • mata suram dan tenggelam;
    • sisik suram dan mudah lepas;
    • warna kulit suram dengan lendir tebal;
    • insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
    • dinding perut lembek;
    • warna keseluruhan suram dan berbau busuk.

Tanda ikan yang masih segar:

    • daging kenyal;
    • mata jernih menonjol;
    • sisik kuat dan mengkilat;
    • sirip kuat;
    • warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
    • insang berwarna merah;
    • dinding perut kuat;
    • bau ikan segar.

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan.

Tabel 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan
KOMPONEN KADAR (%)
Kandungan air 76,00
Protein 17,00
Lemak 4,50
Mineral dan vitamin 2,52-4,50

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.

Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan Taiwanikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet muda dan harapan hidup lebih tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.

Abon ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang diberi bumbu, deiolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya awet yang relatif lama.

  1. BAHAN
  1. Ikan tongkol (cakalang, tenggiri, bawal, cucut) 10 kg
  2. Bawang merah 1 ½ ons (20 butir)
  3. Bawang putih 1 ons (12 siung)
  4. Ketumbar 10 gram (3 sdk makan)
  5. Irisan lengkuas 3 iris (tebal 5 mm)
  6. Daun salam 10 lembar
  7. Sereh 3 tangkai
  8. Gula pasir 700 gram
  9. Asam jawa 6 mata
  10. Santan kental 10 gelas (10 butir kelapa)

ALAT

  1. Pisau
  2. Alat perajang (talenan)
  3. Ember plastik
  4. Keranjang plastik
  5. Panci
  6. Baskom
  7. Alat penghancur bumbu (cobek)
  8. Penggorengan (wajan)
  9. Parutan
  10. Garpu
  11. Kantong plastik
  12. Kain blacu
  13. Alat tekan (pres)

CARA PEMBUATAN

  1. Pilih ikan segar, buang kepala, ekor, kulit, dan isi perutnya, kemudian cuci;
  2. Potong ikan kira-kira tebal 1 cm, panjang 10 cm, dan lebar 6 cm, kemudian cuci;
  3. Rebus atau kukus sampai matang lalu dinginkan. Supaya ikan menjadi kering masukkan ke dalam kain blacu dan tekan dengan alat tekan (pers);
  4. Pisahkan dari tulang dan durinya lalu cabik-cabik dengan garpu, kemudian tumbuk pelan-pelan sehingga merupakan serat halus;
  5. Haluskan bumbu lalu tumis dalam penggorengan, kemudian masukkan santan kental. Tambahkan lengkuas, asam, gula, daun salam, dan sereh;
  6. Panaskan terus hingga mendidih sambil diaduk-aduk, sampai santan tinggal setengah;
  7. Masukkan serat-serat daging ikan sedikit demi sedikit ke dalam santan sambil diaduk terus sampai kering. Penggorengan selesai apabila abon sudah benar-benar kering, diraba sudah kemersik, dan berwarna coklat. (Apabila masih banyak minyak, tekan dengan alat tekan dan tampung minyaknya);
  8. Tiriskan dan dinginkan, kemudian masukkan ke dalam kantong plastik.
bahan untuk abon

bahan untuk abon

alat untuk pengolahan abon

alat untuk pengolahan abon

blender

blender

sisa akhir pembuangan

sisa akhir pembuangan

cacing sebagai pakan udang windu dengan pengkayaan spirulina sp.

Udang windu (Penaeus Monodon) merupakan spesies asli Indonesia yang mempunyai nilai tinggi di pasar Internasional.Selama ini induk udang windu ini diperoleh dari alam, dan untuk memperoleh benur udang windu, terlebih dahulu petani udang windu harus mengablasi batang mata induk udang windu agar induk udang windu terangsang untuk spawning. Cara ini dianggap kurang efektif karena spawning melalui ablasi batang mata induk udang windu tidak akan bertahan hidup lama, sehingga pasca  dua, tiga kali spawning atau kira-kira tiga minggu induk udang windu harus sudah dikonsumsi, sementara untuk memperoleh indukan udang windu langsung dari alam adalah semakin sulit disamping induk udang windu yang dibutuhkan kira-kira berumur 1,5 tahun yang diperkirakan siap untuk melakukan spawning.

Masalah ini kemudian coba diatasi dengan membuat, pengkayaan sprirullina sp. Spirulina adalah ganggang renik (mikroalga) berwarna hijau kebiruan yang hidupnya tersebar luas dalam semua ekosistem, mencakup ekosistem daratan dan ekosistem perairan baik itu air tawar, air payau, maupun air laut.

foto1479.jpg spirulina spspirulinasp

Protein Spirulina kering dapat mencapai 72% dengan kandungan asam amino yang cukup seimbang, kecuali asam amino yang mengandung sulfur. Kandungan vitaminnya tinggi terutama vitamin B12. Nilai kecernaan pada tikus dilaporkan sebesar 84% dengan nilai NPU 61% dan nisbah keefisienan protein 2,3% (pada kasein 2,5%). Kandungan asam nukleat pada produk kering hanya 4,1%. Nisbah asam nukleat dan proteinnya rendah dibandingkan dengan sumber protein mikroba. Oleh karena itulah Spirulina dapat dikonsumsi langsung oleh manusia tanpa penghilangan /pengurangan kandungan asam nukleat (proses ini harus dilakukan apabila ingin mengkonsumsi protein mikroba) .

proses itu sendiri, awalnya berlangsung dari cacing yang mengurai hasil kandungan asam amino spirulina sp. kemudian menjadi pakan yang kompleks bagi calon induk Udang windu (Penaeus Monodon).

peimbangan spirulina sputuk pakan cacing

penimbangan spirulina sp
untuk pakan cacing

Image

PENANGANAN IKAN DI TPI LAMPULO

Aktivitas pendaratan hasil tangkapan terdiri atas pembongkaran dari kapal,  penyortiran,  penurunan  dari  kapal  ke  dermaga  dan  pengangkutan  hasil tangkapan  dari  dermaga  ke  tempat  pelelangan  ikan.  Oleh  karena  itu,  proses pembongkaran  harus  dilakukan  dengan  cermat  agar  ikan  hasil  tangkapan  tidak mengalami cacat fisik selama pembongkaran

Mekanisme  pembongkaran  hasil  tangkapan  yang  ada  di  Pelabuhan Perikanan Lampulo adalah:

Pembongkaran dari palkah diawali dengan pengeluaran hasil tangkapan ikan  dari  palkah  ke  geladak  dengan  diangkat satu persatu  untuk  ikan-ikan  yang berukuran besar seperti  cakalang, tuna, tongkol, dan dengan menggunakan  keranjang  untuk  ikan  yang  berukuran  kecil.  Jenis  ikan yang besar dan berat seperti cucut, pembongkaran ikan dibantu dengan menggunakan  tali  yang  berdiameter  dua  sampai  empat  centimeter  ke geladak kapal oleh dua sampai tiga orang Anak Buah Kapal (ABK). Proses  pengakutan  hasil  tangkapan  dari  dermaga  ke  TPI  dengan menggunakan sarana pengangkut seperti lori dan gerobak. Di Palabuhan menggunakan  gerobak sebagai sarana  pengangkut  hasil  tangkapan.

  • PENYORTIRAN DAN PENGANGKUTAN

Penyortiran  hasil  tangkapan  adalah  memisahkan  hasil  tangkapan  menurut jenis,  ukuran  dan  mutu,  selanjutnya  di  masukkan  ke  dalam  keranjang.  Proses penyortiran dilakukan pada saat pembongkaran hasil tangkapan dari palkah ke dek kapal.  Setelah  proses  penyortiran  selesai  dilakukan  pencucian  hasil  tangkapan, bahkan  pengesan  ulang.  Proses  penyortiran  ikan  harus  dilakukan  secara  cepat. Hal  itu  dimaksudkan  agar  hasil  tangkapan yang  telah  dikeluarkan  dari  dalam  palkah  tidak  terkena sinar matahari  langsung dalam waktu lama, sehingga dapat menurunkan mutu hasil tangkapan. Hasil tangkapan yang berada di atas dek kapal seharusnya sesegera mungkin langsung dimasukkan ke dalam keranjang agar hasil tangkapan tidak bersentuhan langsung  dengan  dek  kapal  yang  kotor.  Kondisi  dek  kapal  seringkali  tidak diperhatikan kebersihannya, biasanya anak buah kapal (ABK) hanya sesekali saja mencuci dek kapal. Ditambah lagi, air yang digunakan untuk mencuci dek kapal oleh  ABK  adalah  air  kolam  pelabuhan.  Air  tersebut  sudah  tidak  bersih  dan higienis  lagi,  karena sudah  tercemar  dengan sampah (limbah)  dan  genangan  oli kapal. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penurunan mutu hasil tangkapan yang berada diatas dek kapal.Pencucian hasil tangkapan dilakukan setelah hasil tangkapan dimasukkan ke dalam  keranjang.  Hasil  tangkapan  yang  ada  di dalam  keranjang  biasanya  dicuci menggunakan  air kolam pelabuhan. Seperti  yang sudah dijelaskan pada paragraf di atas, hasil tangkapan yang dicuci dengan air kolam pelabuhan yang kotor akan mengalami penurunan mutu.

Setelah proses penyortiran dan pencucian, hasil tangkapan dalam keranjang diatas  dek  di  pindahkan  ke  dermaga  dan  selanjutnya  diangkut  ke  TPI.  Sarana pengangkut  yang  digunakan  di  pelabuhan  perikanan  dalam  proses  pendaratan hasil tangkapan adalah beragam, seperti gerobak dorong, atau dipikul. Di pelabuhan lampulo,  alat  bantu  yang  digunakan  dalam  pengangkutan  hasil  tangkapan dapat berupa sarana pengangkut, seperti gerobak dorong dapat juga berupa wadah, diantaranya keranjang,  trays (keranjang plastik atau blong) dan tong-tong plastic.

SOTIR

SOTIR

  • PENANGANAN HASIL TANGKAPAN

Penanganan ikan merupakan suatu perlakuan yang dikenakan terhadap hasil tangkapan  yang  bertujuan  mempertahankan  tingkat  kesegaran  ikan  atau memperlambat  perkembangan  mikroorganisme  yang  dapat  mengakibatkan kebusukan ikan. Ikan merupakan salah satu  komoditas  yang mudah rusak (high perishable (food) sehingga penanganan ikan harus menggunakan suhu dingin mendekati 00C agar proses pembusukkan bisa diperlambat sehingga dapat mempertahankan mutu hasil tangkapan. Penanganan  ikan  di  suatu  pelabuhan  perikanan  sebaiknya  dimulai  ketika proses  pembongkaran  sampai ikan  didistribusikan  dan  tiba  ditangan  konsumen. Penanganan  ikan  di  pelabuhan  perikanan  biasanya  dilakukan dengan cara pemberian es untuk ikan segar dan pemberian garam untuk ikan-ikan yang akan dibuat ikan asin. Untuk  menunjang  penanganan  hasil  tangkapan  di  pelabuhan  perikanan lampulo  adalah  tersedianya  sarana  es  dan  air  bersih.  Penggunaan  es  dapat  membantu menjaga suhu hasil tangkapan agar tetap segar dan air bersih untuk membersihkan hasil tangkapan dari kotoran, lendir dan darah yang menempel di tubuh ikan. Hal tersebut bertujuan agar mutu hasil tangkapan tidak cepat menurun.

penanganan hasil tangkapan

penanganan hasil tangkapan

Image

Kerapu bebek

Kerapu bebek atau kerapu tikus (Chromileptes altivelis) adalah jenis ikan dari keluarga  serranidae. 

yang ditemukan di Australia, Cina, Guam,Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Kenya, Malaysia, Kaledonia Baru, Kepulauan Mariana Utara, Papua Niugini, Filipina, Pulau Pitcairn,Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan mungkin di Mozambique dan di Vanuatu. Habitat alaminya adalah karang laguna pantai. Jenis ini terancam kehilangan habitatnya.

klasifikasi ikan kerapu bebek :

Kerajaan : Animalia
Filum      : Chordata
Kelas      : Actinopterygii
Ordo       : Perciformes
Famili     : Serranidae
Genus    : Chromileptes
Spesies : C. altivelis

kerapu bebek