PENANGANAN IKAN DI TPI LAMPULO

Aktivitas pendaratan hasil tangkapan terdiri atas pembongkaran dari kapal,  penyortiran,  penurunan  dari  kapal  ke  dermaga  dan  pengangkutan  hasil tangkapan  dari  dermaga  ke  tempat  pelelangan  ikan.  Oleh  karena  itu,  proses pembongkaran  harus  dilakukan  dengan  cermat  agar  ikan  hasil  tangkapan  tidak mengalami cacat fisik selama pembongkaran

Mekanisme  pembongkaran  hasil  tangkapan  yang  ada  di  Pelabuhan Perikanan Lampulo adalah:

Pembongkaran dari palkah diawali dengan pengeluaran hasil tangkapan ikan  dari  palkah  ke  geladak  dengan  diangkat satu persatu  untuk  ikan-ikan  yang berukuran besar seperti  cakalang, tuna, tongkol, dan dengan menggunakan  keranjang  untuk  ikan  yang  berukuran  kecil.  Jenis  ikan yang besar dan berat seperti cucut, pembongkaran ikan dibantu dengan menggunakan  tali  yang  berdiameter  dua  sampai  empat  centimeter  ke geladak kapal oleh dua sampai tiga orang Anak Buah Kapal (ABK). Proses  pengakutan  hasil  tangkapan  dari  dermaga  ke  TPI  dengan menggunakan sarana pengangkut seperti lori dan gerobak. Di Palabuhan menggunakan  gerobak sebagai sarana  pengangkut  hasil  tangkapan.

  • PENYORTIRAN DAN PENGANGKUTAN

Penyortiran  hasil  tangkapan  adalah  memisahkan  hasil  tangkapan  menurut jenis,  ukuran  dan  mutu,  selanjutnya  di  masukkan  ke  dalam  keranjang.  Proses penyortiran dilakukan pada saat pembongkaran hasil tangkapan dari palkah ke dek kapal.  Setelah  proses  penyortiran  selesai  dilakukan  pencucian  hasil  tangkapan, bahkan  pengesan  ulang.  Proses  penyortiran  ikan  harus  dilakukan  secara  cepat. Hal  itu  dimaksudkan  agar  hasil  tangkapan yang  telah  dikeluarkan  dari  dalam  palkah  tidak  terkena sinar matahari  langsung dalam waktu lama, sehingga dapat menurunkan mutu hasil tangkapan. Hasil tangkapan yang berada di atas dek kapal seharusnya sesegera mungkin langsung dimasukkan ke dalam keranjang agar hasil tangkapan tidak bersentuhan langsung  dengan  dek  kapal  yang  kotor.  Kondisi  dek  kapal  seringkali  tidak diperhatikan kebersihannya, biasanya anak buah kapal (ABK) hanya sesekali saja mencuci dek kapal. Ditambah lagi, air yang digunakan untuk mencuci dek kapal oleh  ABK  adalah  air  kolam  pelabuhan.  Air  tersebut  sudah  tidak  bersih  dan higienis  lagi,  karena sudah  tercemar  dengan sampah (limbah)  dan  genangan  oli kapal. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penurunan mutu hasil tangkapan yang berada diatas dek kapal.Pencucian hasil tangkapan dilakukan setelah hasil tangkapan dimasukkan ke dalam  keranjang.  Hasil  tangkapan  yang  ada  di dalam  keranjang  biasanya  dicuci menggunakan  air kolam pelabuhan. Seperti  yang sudah dijelaskan pada paragraf di atas, hasil tangkapan yang dicuci dengan air kolam pelabuhan yang kotor akan mengalami penurunan mutu.

Setelah proses penyortiran dan pencucian, hasil tangkapan dalam keranjang diatas  dek  di  pindahkan  ke  dermaga  dan  selanjutnya  diangkut  ke  TPI.  Sarana pengangkut  yang  digunakan  di  pelabuhan  perikanan  dalam  proses  pendaratan hasil tangkapan adalah beragam, seperti gerobak dorong, atau dipikul. Di pelabuhan lampulo,  alat  bantu  yang  digunakan  dalam  pengangkutan  hasil  tangkapan dapat berupa sarana pengangkut, seperti gerobak dorong dapat juga berupa wadah, diantaranya keranjang,  trays (keranjang plastik atau blong) dan tong-tong plastic.

SOTIR

SOTIR

  • PENANGANAN HASIL TANGKAPAN

Penanganan ikan merupakan suatu perlakuan yang dikenakan terhadap hasil tangkapan  yang  bertujuan  mempertahankan  tingkat  kesegaran  ikan  atau memperlambat  perkembangan  mikroorganisme  yang  dapat  mengakibatkan kebusukan ikan. Ikan merupakan salah satu  komoditas  yang mudah rusak (high perishable (food) sehingga penanganan ikan harus menggunakan suhu dingin mendekati 00C agar proses pembusukkan bisa diperlambat sehingga dapat mempertahankan mutu hasil tangkapan. Penanganan  ikan  di  suatu  pelabuhan  perikanan  sebaiknya  dimulai  ketika proses  pembongkaran  sampai ikan  didistribusikan  dan  tiba  ditangan  konsumen. Penanganan  ikan  di  pelabuhan  perikanan  biasanya  dilakukan dengan cara pemberian es untuk ikan segar dan pemberian garam untuk ikan-ikan yang akan dibuat ikan asin. Untuk  menunjang  penanganan  hasil  tangkapan  di  pelabuhan  perikanan lampulo  adalah  tersedianya  sarana  es  dan  air  bersih.  Penggunaan  es  dapat  membantu menjaga suhu hasil tangkapan agar tetap segar dan air bersih untuk membersihkan hasil tangkapan dari kotoran, lendir dan darah yang menempel di tubuh ikan. Hal tersebut bertujuan agar mutu hasil tangkapan tidak cepat menurun.

penanganan hasil tangkapan

penanganan hasil tangkapan

Kerapu bebek

Kerapu bebek atau kerapu tikus (Chromileptes altivelis) adalah jenis ikan dari keluarga  serranidae. 

yang ditemukan di Australia, Cina, Guam,Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Kenya, Malaysia, Kaledonia Baru, Kepulauan Mariana Utara, Papua Niugini, Filipina, Pulau Pitcairn,Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan mungkin di Mozambique dan di Vanuatu. Habitat alaminya adalah karang laguna pantai. Jenis ini terancam kehilangan habitatnya.

klasifikasi ikan kerapu bebek :

Kerajaan : Animalia
Filum      : Chordata
Kelas      : Actinopterygii
Ordo       : Perciformes
Famili     : Serranidae
Genus    : Chromileptes
Spesies : C. altivelis

kerapu bebek